Selasa, 07 Desember 2021

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN

 

 

 

 

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN

 

 

 

PENGARUH SIKAP PEDULI dan KASIH SAYANG GURU TERHADAP PERILAKU SISWA BERBUDI PEKERTI DAN HASIL BELAJAR SISWA

DI MAS AL-HUSNA CISALAK SUBANG

 

 

Penulis:

ROJAMIN,S.Pd.I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MADRASAH ALIYAH AL-HUSNA CISALAK SUBANG


 

ABSTRAK

 

PENGARUH SIKAP PEDULI dan KASIH SAYANG GURU Alquran Hadis TERHADAP PERILAKU SISWA YANG BERBUDI PEKERTI DAN HASIL BELAJAR SISWA

DI MAS AL-HUSNA CISALAK

 

Oleh

 

ROJAMIN,S.Pd.I

 

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh sikap peduli dan kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 10% dari 479 jumlah siswa-siswi MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 dan diperoleh sampel 48 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan angket, skala sikap, dan tes.

 

Hasil analisis dari pengolahan data penelitian diketahui bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti, semakin tinggi sikap kasih sayang guru Alquran Hadis, maka semakin tinggi pula perilaku siswa yang berbudi pekerti contohnya, menanamkan rasa tolong menolong dan menghormati kepada siswa, serta pola hidup guru yang baik mampu meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti siswa dalam kehidupan sehari-hari. Serta ada pengaruh positif dan signifikan juga antara sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa, semakin tinggi pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa contohnya, kasih sayang guru mampu meningkatkan semangat belajar siswa dalam memahami soal dan tugas Alquran Hadis dengan percaya diri, serta aktif dalam kegiatan diskusi di kelas.

 

 

 

Kata kunci: sikap kasih sayang, guru Alquran Hadis, perilaku siswa budi pekerti, hasil belajar.


 

 

PENDAHULUAN

 

 

Latar Belakang Masalah

 

 

Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan karena guru memegang kunci dalam pendidikan dan pembelajaran disekolah. Guru adalah pihak yang paling dekat berhubungan dengan siswa dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari, dan guru merupakan pihak yang paling besar peranannya dalam menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.

Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru Alquran Hadis pada setiap jenjang pendidikan khususnya MA di harapkan untuk menjadikan para siswa sebagai calon warganegara yang baik. Dengan adanya guru Alquran Hadis mempunyai sikap kasih sayang diharapkan siswa dapat menjadi warga negara yang religius, disiplin, tanggung jawab yang berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sikap seorang guru mempunyai dampak langsung terhadap perilaku siswa serta hasil belajar siswa.

Pergaulan remaja yang tanpa arah dan pengawasan terhadap kurangnya sikap kasih sayang guru mempunyai kecenderungan mengarah pada pergaulan remaja yang negatif dan penurunan hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu adanya peran guru Alquran Hadis dalam mendidik, melatih, membimbing, membina, mengarahkan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 

Tabel 1. Data pelanggaran tata tertib siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang

No.

Tahun

Jumlah Pelanggaran

1

2010

112

2

2011

150

3

2012

35

 

Jumlah Pelanggaran

 

297

Sumber Data: Bagian Kesiswaan / Bimbingan Konseling

 

Tabel di atas adalah hasil observasi awal di MA AL-HUSNA Cisalak Subang oleh peneliti, dari kasus atau pelanggaran tata tertib. Diketahui pula pada periode tahun pelajaran 2009/2010 terjadi pelanggaran sebanyak 112 kasus kemudian tahun pelajaran 2010/2011 meningkat sebanyak 150 kasus dan tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 35 yang meliputi antara lain bolos sekolah, merokok, berkelahi, serta masuk sekolah tanpa surat keterangan. Pelanggaran terhadap tata tertib sekolah menunjukkan bahwa siswa kurang patuh terhadap peraturan sekolah. Berbagai upaya yang telah dilakasanakan di sekolah sering kurang dihargai dan diperhatikan oleh siswa. Sekolah sangat berperan dalam menanamkan dan menumbuhkan aspek pendidikan moral.

 

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti ingin mengatahui tentang Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa Yang Berbudi Pekerti Dan Hasil Belajar Siswa Di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012. Untuk lebih melengkapi dan menguatkan data hasil pra survey di MA AL-HUSNA Cisalak Subang penulis juga mencantumkan data hasil ulangan harian mata pelajaran Alquran Hadis.


 

 

Tabel 2. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Alquran Hadis           Kelas X MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2020/2021

 

No

Kelas

Jenis

Kelamin

Keterangan

KKM

L

P

Tuntas

Tidak Tuntas

1

XI IPA 1

15

20

33

2

68

2

XI IPA 2

25

20

25

20

68

3

XI IPA 3

22

22

20

24

68

4

XI IPA 4

25

19

25

19

68

5

XI IPS 1

21

26

25

22

68

6

XI IPS 2

20

25

30

15

68

7

XI IPS 3

20

25

20

25

68

8

XI IPS 4

11

30

11

30

68

9

XI IPS 5

20

26

18

28

68

10

XI IPS 6

23

22

20

25

68

11

XI IPS 7

17

25

22

20

68

 

Berdasarkan tabel hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Al-Quran Hadis Kelas X MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu kurang, karena pada pemahaman siswa dan tingkat daya pikir siswa yang berbeda-beda, sehingga mengharuskan guru kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran dan sikap seorang guru yang memiliki sikap kasih sayang, sehingga dengan adanya metode dan sikap kasih sayang guru yang seimbang akan menghasilkan peserta didik yang memiliki perilaku dan hasil belajar dengan baik, selain itu dengan adanya sikap guru yang penuh kasih sayang menjadikan siswa nyaman pada proses pembelajaran.

Atas dasar inilah maka penulis menganggap perlu untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa Yang Berbudi Pekerti dan Hasil Belajar Siswa Di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012.

 

 

Tinjauan Pustaka

 

a.    Pengertian Sikap.

Menurut Syaifuddin (2008: 21) “mengemukakan bahwa sikap dapat diartikan kesiapan merespon yang sifatnya positif, negatif atau netral terhadap objek atau situasi secara konsisten.

Ada pula menurut Newcomb (2008: 114) “mengemukakan bahwa sikap merupakan suatu kesatuan kognisi yang mempunyai falensidan akhirnya berintegrasi kedalam pola yang lebih luas.”

 

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap merupakan kecenderungan seorang individu terhadap suatu objek tertentu, situasi atau orang lain yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk sebuah respon kognitif, afektif, dan perilaku individu. Serta kesiapan seseorang bertindak, berpersepsi, berfikir,  dan merasa dalam


menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai untuk menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu.

 

b.   Ciri-ciri Sikap

Ciri-ciri sikap menurut pendapat Mar'at (1981: 76) yang menjelaskan tentang ciri-ciri sikap sebagai berikut :

1.      Sikap tidaklah merupakan sistem fisiologis ataupun diturunkan.

2.      Sikap selalu dihubungkan dengan objek manusia, wawasan, peristiwa atau ide.

3.      Sikap diperoleh dalam berinteraksi dengan orang lain, baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, atau tempat lainnya melalui nasehat teladan atau percakapan.

4.      Sikap merupakan kesiapan bertindak dengan cara-cara tertentu terhadap objek.

5.      Perasaan dan afeksi merupakan bagian dari sikap akan tampak pada pilihan yang bersangkutan apakah positif atau ragu.

6.      Tingkat intensitas sikap terhadap objek tertentu kuat atau juga lemah.

7.      Sikap mungkin hanya cocok pada situasi yang sedang berlangsung, akan tetapi, belum tentu sesuai pada lainnya.

8.      Sikap dapat bersifat relatif menetap dalam sejarah hidup manusia.

9.      Sikap merupakan bagian dan konteks persepsi ataupun kognisi individu.

10.  Sikap merupakan penilaian terhadap sesuatu yang mungkin mempunyai konsekuensi tertentu bagi yang bersangkutan.

11.  Sikap merupakan penafsiran dan tingkah laku yang mungkin menjadi indikator yang sempurna, atau bahkan yang tidak memadai.

 

c.    Unsur-Unsur Pembentukan Sikap

Adapun pebentukan dan perubahan sikap dapat dilakukan melalui empat macam cara yaitu:

1.      Adopsi

2.      Diferensiasi

3.      Integrasi

4.      Trauma

 

 

d.   Pembentukan Sikap

Pembentukan dan perubahan sikap seseorang dapat ditentukan dengan dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu (intern) berupa selektif untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar,dan faktor dari luar (ekstern) berupa keadaan atau kondisi yang berasal dari luar individu hasil dari interaksi individu dengan individu, maupun individu dengan kelompok.

Hubungan sikap individu terhadap lingkungan antara lain dapat berupa:

1.    Individu menolak lingkungan

2.    Individu menerima lingkungan

3.    Individual bersikap netral


Menurut Bimo Walgito  (2003: 121) Berkaitan  dengan pembentukan atau pengubahan sikap, terdapat beberapa faktor yang mengubah sikap, antara lain:

1.    Faktor kekuatan atau Force. Berubahnya norma kelompok

2.    Berubahnya membership group

3.    Berubahnya reference group

4.    Membentuk kelompok baru

 

 

e.    Komponen Sikap

Mengenai komponen sikap, ada tiga macam komponen yaitu kognisi, afeksi dan konasi, ketiga ranah tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1.  Komponen kognisi berhubungan dengan keyakinan (beliefs), ide dan konsep.

2.  Komponen afeksi yang menyangkut emosional seseorang

3.  Komponen konasi yang merupakan kecenderungan bertingkah laku

 

 

f.    Faktor-Foktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Dan Perubahan Sikap

Menurut Azwar(2006:19) bahwa faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap adalah:

1)     Pengalaman peribadi

2)     Kebudayaan

3)     Orang lain yang dianggap penting

4)     Media massa

5)     Lembaga pendidikan dan agama

6)     Emosional

 

 

g.   Pengukuran Sikap

1.   Skala Thurstone (Method of Equel-Appearing Intervals

2.   Skala Likert (Method of Summateds Ratings)

3.   Unobstrusive Measures

4.   Multidimensional Scaling

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.   Tinjauan Umum Kasih Sayang

 

a.   Pengertian Kasih Sayang

Menurut Sumartono (2004: 37) “mengemukakan bahwa kasih sayang adalah sikap yang berasal dari dalam diri yang mampu meyembuhkan berbagai penyakit diri seperti rasa amarah, curiga, atau cemburu yang dilakukan secara berlebihan.”

 

Sementara menurut Soetjiningsih (1995: 121) “mengemukakan bahwa kasih sayang merupakan salah satu bentuk perwujudan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara sesama manusia, serta antar generasi yang merupakan dasar hubungan kekeluargaan yang harmonis.”

 

Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian kasih sayang di atas, dapat disimpulkan bahwa kasih sayang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat karena merupakan suatu keperluan bersama diantara sesama manusia. Dalam kehidupan yang diwarnai dengan kasih sayang, semua orang akan memiliki rasa tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong-menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan keterbukaan sehingga dapat tercipta suasana yang rukun dan damai.

 

b.   Fungsi Kasih Sayang

Menurut Sumartono (2004: 23)

1.      Kasih sayang menyemburkan energi yang dasyat

2.   Kasih sayang memperlakuan manusia sesuai kodratnya

3.   Kasih sayang menjadikan pribadi yang kuat

4.   Kasih sayang menjadikan hidup yang serasi

 

 

2.      Tinjauan Umum Pendidikan Budi Pekerti

a.      Pendidikan Budi Pekerti

Pendidikan budi pekerti merupakan program pembelajaran di sekolah yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah afektif (perasaan dan sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berpikir rasional) dan ranah skill/psikomotorik (keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan keja sama).

 

 

b.      Fungsi Pendidikan Budi Pekerti

Menurut Cahyoto (2001: 13) mengemukakan bahwa fungsi pendidikan budi pekerti antara lain sebagai berikut,

1.      Siswa memahami susunan pendidikan budi pekerti dalam lingkungan etika bagi pengembang dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.

2.      Siswa memiliki budi pekerti luhur bagi pola perilaku sehari-hari yang didasari hak dan kewajiban sebagai warga negara.


3.      Siswa dapat mencari dan memperoleh informasi tentang budi pekerti, mengolahnya dan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah nyata dimasyarakat.

4.      Siswa    dapat    berkomunikasi     dan    bekerja    sama    dengan    orang    lain    untuk mengembangkan nilai moral.

 

 

3.      Tinjauan umum pengertian perilaku

a.      Pengertian perilaku

 

Menurut Surahman (1977: 755) “mengemukakan bahwa perilaku didefinisikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.” Ini berarti rangsangan dari stimulus dapat mengubah perilaku individu, baik itu merupakan respon positif yang berarti menjalankan apa yang dilakukan stimulus atau respon negatif yang berarti sudah memahami namun tidak menjalankannya.

 

 

 

Sementara menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 41) “mengemukakan bahwa perilaku atau kegiatan individu menyangkut hal-hal yang dia sadari dan juga yang dia tidak sadari.”

 

 

 

Berdasarkan pendapat tersebut, maka perilaku merupakan suatu tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang saling mempengaruhi secara sadar ataupun tidak disadari yang dapat dibentuk sebagai hasil dari belajar. Perilaku individu sering kali dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kegiatan kognitif, afektif, dan psikomotor.

 

 

 

b.      Pengertian Siswa

 

Siswa menurut Pasal 1 ayat (4) UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 didefinisikan” sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.

 

 

 

Menurut Oemar Hamalik (2001: 99) “mengemukakan bahwa siswa adalah salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran.”

Dapat disimpulkan bahwa siswa merupakan unsur penentu dalam proses belajar dan mengajar. Tanpa adanya siswa tidak akan terjadi proses pengajaran. Hal ini disebabkan siswalah yang membutuhkan pengajaran bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada siswa. Tanpa adanya siswa, guru tidak mungkin mengajar sehingga siswa adalah komponen yang terpenting dalam hubungan proses pembelajaran.


 

 

c.       Jenis Perilaku

1.      Perilaku refleksif

2.      Perilakunon- refleksif

 

 

d.      Pembentukan Perilaku

1.      Pembentukan perilaku dengan kebiasaan (kondisioning)

2.      Pembentukan perilaku dengan perilaku (insight)

3.      Pembentukan perilaku denganmenggunakan model

 

 

e.       Teori Perilaku

1.      Teori Insting

2.      Teori Dorongan

3.      Teori Insentif

4.      Teori Atribusi

5.      Teori Kognitif

 

 

f.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Siswa

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 44) mengemukakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu, baik yang bersumber dari dalam dirinya (faktor intern) ataupun yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern).

 

 

4.      Pengertian Hasil Belajar

 

Menurut Djamarah (2000: 45) “ mengemukakan bahwa hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mancapainya.”

 

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1990: 133) “mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diaamati,dan dapat diukur.”


Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dari suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh individu yang meliputi berbagai aspek, yaitu pengertian, pemahaman dan tingkah laku.

5.      Pengertian Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

a.       Ranah kognitif

b.      Ranah afektif

c.       Ranah psikimotorik

Tujuan Penelitian

 

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012

 

 

METODE PENELITIAN

 

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 479 siswa sedangkan sampel yang digunakan   berjumlah 48 siswa. Variabel Penelitian terdiri dari tiga variabel, yaitu Variabel Bebas yaitu sikap kasih sayang (X) dan Variabel Terikat yaitu perilaku siswa (Y1) dan hasil belajar (Y2).Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, skala sikap, dan tes. Alat ukur angket menggunakan tiga alternatif kemungkinan pilihan. Teknik penunjang data dilakukan teridiri dari dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Uji realibilitas menggunakan rumus product moment dan mencari realibilitasnya dengan menggunakan Sperman Brown. Teknik analisis data menggunakan rumus interval, presentase, dan model regresi linies sederhana. Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji signifikan. Selanjutnya data akan diuji menggunakan rumus regresi berganda.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

I.     KASIH SAYANG GURU ALQURAN HADIS

1.   Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Pada Indikator Kenyamanan

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 5 item pertanyaan tentang sikap kasih sayang guru Alquran Hadis MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012, maka diketahui:

 

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Indikator Kenyamanan

 

No.

Kelas Interval

Frekuensi

Presentase

Kategori

1.

10-11

3

6,25%

Kurang Baik

2.

12-13

27

56,25%

Cukup Baik

3.

14-15

18

37,5%

Baik

Jumlah

48

100%

 


Berdasarkan hasil analisis tabel 1, maka dapat diketahui bahwa sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa pada indikator kenyamanan cukup baik yaitu 56,25% . Artinya kenyamanan merupakan bagian dari sikap kash sayang guru Alquran Hadis cukup berpengaruh terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa.

 

2.     Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Pada Indikator Rasa Cinta Kasih

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 4 item pertanyaan tentang kash sayang guru Alquran Hadis pada indikator rasa cinta kasih di MA AL-HUSNA Cisalak SubangTahun Pelajaran 2011/2012, maka diketahui:

 

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Indikator Rasa Cinta Kasih

 

No.

Kelas Interval

Frekuensi

Presentase

Kategori

1.

7-8

2

4,17%

Kurang Baik

2.

9-10

13

27,08%

Cukup Baik

3.

11-12

33

68,75%

Baik

Jumlah

48

100%

 

Berdasarkan hasil analisis tabel 20, maka dapat diketahui bahwa sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa pada indikator rasa cinta kasih adalah baik yaitu 68,75% . Artinya rasa cinta kasih merupakan bagian penting dari sikap kasih sayang guru Alquran Hadis dalam mempengaruhi perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa, contohnya seperti guru memberikan perhatian dalam mendidik siswa dengan menanamkan nilai-nila dan pesan moral kepada siswa.

 

3.      Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Pada Indikator Moral Etika

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 5 item pertanyaan tentang pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis, maka diketahui:

 

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Indikator Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis pada Sikap Moral Etika

 

No.

Kelas Interval

Frekuensi

Presentase

Kategori

1.

7-9

1

2,08%

Rendah

2.

10-12

8

16,67 %

Sedang

3.

13-15

39

81,25%

Tinggi

Jumlah

48

100%

 

Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 pada indikator moral etika sangat berpengaruh dengan presentase 81,25 dan masuk pada kategori tinggi yaitu guru dalam proses pembelajaran di kelas memberikan contoh yang baik dalam sikap bermoral etika seperti berpenampilan sopan serta bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari.


II.     SKALA SIKAP

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 9 item pertanyaan tentang pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan skala sikap, maka diketahui:

Tabel 4. Distribusi Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa Yang Berbudi Pekerti Dan Hasil Belajar Siswa Di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012

 

No

Kelas Interval

Frekuensi

Persentase

Kategori

1

21 – 25

1

2,08 %

Sangat Tidak Setuju

2

26 – 30

6

12,5 %

Tidak Setuju

3

31 – 35

19

39,58 %

Ragu – Ragu

4

36 – 40

21

43,76 %

Setuju

5

41 – 45

1

2,08 %

Sangat Setuju

Jumlah

35

100%

 

Sumber: Analisis data primer

 

III.         HASIL BELAJAR SISWA

1.              Ranah Kognitif

 

 

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 3 item pertanyaan tentang indikator ranah kognitif pada hasil belajar siswa, maka diketahui:

 

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Indikator Ranah Kognitif

 

No.

Kelas Interval

Frekuensi

Presentase

Kategori

1.

4-5

2

4,17%

Rendah

2.

6-7

6

12,5 %

Sedang

3.

8-9

40

83,33%

Tinggi

Jumlah

48

100%

 

Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah kognitif di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 sangat berpengaruh dengan presentase 83,33% dan masuk pada kategori tinggi. Artinya bahwa sikap kasih sayang guru sangat berperan penting dalam meningkatkan rasa keingintahuan siswa dalam memahami pelajaran Alquran Hadis. Siswa menjadi lebih terdorong dalam menyelesaikan tugas dan soal Alquran Hadis karena faktor sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap siswa.

2.      Ranah Afektif

 

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 4 item pertanyaan tentang indikator ranah afektif pada hasil belajar siswa, maka diketahui:


Tabel 6. Distribusi Frekuensi Indikator Ranah Afektif

 

 

Kelas Interval

Frekuensi

Presentase

Kategori

 

7-8

1

2,08%

Rendah

 

9-10

7

14,58 %

Sedang

 

11-12

40

83,34%

Tinggi

Jumlah

48

100%

 

 

Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah afektif di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 sangat berpengaruh dengan presentase 83,34% dan masuk pada kategori tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sikap kasih sayang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah afektif seperti siswa lebih memiliki motivasi yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran Alquran Hadis yang diterima di sekolah.

 

3.         Ranah Psikomotorik

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 5 item pertanyaan tentang indikator ranah psikomotor pada hasil belajar siswa, maka diketahui:

 

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Indikator Ranah Psikomotor

 

 

Kelas Interval

Frekuensi

Presentase

Kategori

 

12-13

1

2,08%

Tidak Dilakukan

 

14-15

47

97,92 %

Dilakukan

Jumlah

48

100%

 

Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa pada indikator psikomotor di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 sangat berpengaruh dengan presentase 97,92% dan masuk pada kategori dilakukan. Hal ini menjelaskan bahwa sikap kasih sayang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah psikomotor seperti perilaku siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas siswa selalu memperhatikan pembelajaran yang berlangsung dan berusaha memahami pelajaran dengan baik.

 

 

IV.   Pengujian Hipotesis

 

 

1.Pengujian Hipotesis Sendiri-Sendiri

a.   Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa (X Terhadap Y1)

Hipotesis untuk kasus ini:

 

Ho:      Tidak ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012


Ha:      Ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012

 

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung untuk Sikap kasih sayang guru Alquran Hadis sebesar 2,30 > ttabel sebesar 2,25 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain sikap kasih sayang guru Alquran Hadis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti .

 

b.   Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis terhadap Hasil Belajar Siswa ( X terhadap Y2)

 

Hipotesis untuk kasus ini:

 

Ho:      Tidak ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012

 

Ha:      Ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012

 

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung untuk lingkungan keluarga sebesar 13,36

> ttabel sebesar 2,25 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain sikap kasih sayang guru Alquran Hadis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

 

 

2.Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Y1= =

 

Y2= =

 

X= ==37,39

 

3.  Regresi linear multiplenya:

 

= a+b1Y1+b2Y2

 

==0,52

 

=                = 0,51


KESIMPULAN DAN SARAN

A.     Kesimpulan

 

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa berbudi pekerti dan hasil belajar MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data dengan menggunakan statistik F dengan model regresi linier berganda dengan hasil perhitungan menunjukan Fhitung = 8,15 lebih besar dari Ftabel = 3,11, ini berati Fhitung > Ftabel, berdasarkan hasil uji F nampak secara bersama- sama sikap kasih sayang guru Alquran Hadis berpengaruh terhadap kedua variabel yaitu perilaku berbudi pekerti dan hasil belajar siswa MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012. Artinya, kasih sayang guru dapat meningkatkan kualitas karakter dan prestasi belajar siswa di sekolah.

 

 

B.      Saran

 

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut:

 

 

1.      Saran untuk Siswa

 

a.       Siswa dapat memahami etika dan perilaku dalam lingkungannya bagi pengembang dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.

b.      Siswa dapat memiliki pola perilaku sehari-hari yang didasari hak dan kewajiban sebagai warga negara.

c.       Siswa dapat terus meningkatkan prestasi dan hasil belajar guna  mengembangkan pengetahuan, kepribadian sesuai kemampuan dan bakat masing-masing individu.

d.      Siswa perlu meningkatkan komunikasi dan bekerja sama dengan orangtua, guru dan sekolah serta lingkungana sekitarnya.

 

 

2.      Saran Untuk Guru

 

Guru sebagai teladan bagi siswa agar dapat memahami dan membiasakan diri memiliki sikap kasih sayang terhadap siswa dengan cara :

 

Kepedulian kepada diri siswa agar menyebabkan siswa mampu mengenal dan mencintai diri sendiri. Siswa akan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Kepedulian merupakan bagian dari kasih sayang hingga menyebabkan siswa memiliki ketahanan diri (baik fisik maupun mental) yang kokoh.


 

3.      Saran untuk Pihak Sekolah

Peranan pihak sekolah dalam pembentukan sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku dan hasil belajar siswa sangat diharapkan dengan cara:

a.       Sekolah hendaknya lebih meningkatkan potensi dari provesionalitas, khususnya dalam sistem pengawasan, membimbing yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas guru dan siswa.

b.      Menanamkan nilai-nilai budi pekerti bagi seluruh warga sekolah.

 

 

Identitas Jurnal Penelitian Pendidikan:

 

Nama                                       : ROJAMIN,S.Pd.I

Jabatan                                    : Guru Mapel Alquran Hadis

Bulan/Tahun                            : Juli 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

       REFERENSI

 

Ali, Mohammad. 1984. Penelitian Prosedur Pendidikan dan Strategi. Bandung: Angkasa.

 

Ahmadi, Abu. Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

 

Depdiknas. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara.

Bandung.

 

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

 

Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

                          . 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Mallo, Manase. 1985. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali.

Mar’at. 1981. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jamers Bandung.

 

Poerwadarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

 

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2008. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

 

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

 

Soetjiningsih, dr. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Sudjana. 1992. Metode Statistik. Tarsito Bandung.

Suharsimi, Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian. Bina aksara.

 

Sumartono. 2004. Komunikasi Kasih Sayang. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta. Sutrisno, Hadi. 1989. Metode Reseach, Andi Absed. Yogyakarta.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar