JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN
PENGARUH SIKAP PEDULI dan KASIH SAYANG GURU TERHADAP PERILAKU SISWA BERBUDI
PEKERTI DAN HASIL BELAJAR SISWA
DI MAS AL-HUSNA CISALAK SUBANG
Penulis:
ROJAMIN,S.Pd.I
MADRASAH ALIYAH AL-HUSNA CISALAK SUBANG
ABSTRAK
PENGARUH SIKAP PEDULI dan KASIH SAYANG GURU Alquran
Hadis TERHADAP PERILAKU SISWA YANG BERBUDI PEKERTI DAN HASIL BELAJAR SISWA
DI MAS AL-HUSNA CISALAK
Oleh
ROJAMIN,S.Pd.I
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh sikap peduli dan kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 10% dari 479 jumlah siswa-siswi MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 dan diperoleh sampel 48 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan angket, skala sikap, dan tes.
Hasil analisis dari pengolahan data penelitian diketahui bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti, semakin tinggi sikap kasih sayang guru Alquran Hadis, maka semakin tinggi pula perilaku siswa yang berbudi pekerti contohnya, menanamkan rasa tolong menolong dan menghormati kepada siswa, serta pola hidup guru yang baik mampu meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti siswa dalam kehidupan sehari-hari. Serta ada pengaruh positif dan signifikan juga antara sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa, semakin tinggi pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa contohnya, kasih sayang guru mampu meningkatkan semangat belajar siswa dalam memahami soal dan tugas Alquran Hadis dengan percaya diri, serta aktif dalam kegiatan diskusi di kelas.
Kata kunci: sikap kasih sayang,
guru Alquran Hadis, perilaku siswa budi pekerti,
hasil belajar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan karena guru memegang kunci dalam pendidikan dan pembelajaran disekolah. Guru adalah pihak yang paling dekat berhubungan dengan siswa dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari, dan guru merupakan pihak yang paling besar peranannya dalam menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.
Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru Alquran Hadis pada setiap jenjang pendidikan khususnya MA di harapkan untuk menjadikan para siswa sebagai calon warganegara yang baik. Dengan adanya guru Alquran Hadis mempunyai sikap kasih sayang diharapkan siswa dapat menjadi warga negara yang religius, disiplin, tanggung jawab yang berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sikap seorang guru mempunyai dampak langsung terhadap perilaku siswa serta hasil belajar siswa.
Pergaulan remaja yang tanpa arah dan pengawasan terhadap kurangnya sikap kasih sayang guru mempunyai kecenderungan mengarah pada pergaulan remaja yang negatif dan penurunan hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu adanya peran guru Alquran Hadis dalam mendidik, melatih, membimbing, membina, mengarahkan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tabel 1. Data pelanggaran tata tertib siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang
No. |
Tahun |
Jumlah Pelanggaran |
1 |
2010 |
112 |
2 |
2011 |
150 |
3 |
2012 |
35 |
Jumlah Pelanggaran |
297 |
Sumber Data: Bagian Kesiswaan / Bimbingan Konseling
Tabel di atas adalah hasil observasi awal di MA AL-HUSNA Cisalak Subang oleh peneliti, dari kasus atau pelanggaran tata tertib. Diketahui pula pada periode tahun pelajaran 2009/2010 terjadi pelanggaran sebanyak 112 kasus kemudian tahun pelajaran 2010/2011 meningkat sebanyak 150 kasus dan tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 35 yang meliputi antara lain bolos sekolah, merokok, berkelahi, serta masuk sekolah tanpa surat keterangan. Pelanggaran terhadap tata tertib sekolah menunjukkan bahwa siswa kurang patuh terhadap peraturan sekolah. Berbagai upaya yang telah dilakasanakan di sekolah sering kurang dihargai dan diperhatikan oleh siswa. Sekolah sangat berperan dalam menanamkan dan menumbuhkan aspek pendidikan moral.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti ingin mengatahui tentang Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa Yang Berbudi Pekerti Dan Hasil Belajar Siswa Di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012. Untuk lebih melengkapi dan menguatkan data hasil pra survey di MA AL-HUSNA Cisalak Subang penulis juga mencantumkan data hasil ulangan harian mata pelajaran Alquran Hadis.
Tabel 2. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Alquran Hadis Kelas X MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2020/2021
No |
Kelas |
Jenis Kelamin |
Keterangan |
KKM |
||
L |
P |
Tuntas |
Tidak Tuntas |
|||
1 |
XI IPA 1 |
15 |
20 |
33 |
2 |
68 |
2 |
XI IPA 2 |
25 |
20 |
25 |
20 |
68 |
3 |
XI IPA 3 |
22 |
22 |
20 |
24 |
68 |
4 |
XI IPA 4 |
25 |
19 |
25 |
19 |
68 |
5 |
XI IPS 1 |
21 |
26 |
25 |
22 |
68 |
6 |
XI IPS 2 |
20 |
25 |
30 |
15 |
68 |
7 |
XI IPS 3 |
20 |
25 |
20 |
25 |
68 |
8 |
XI IPS 4 |
11 |
30 |
11 |
30 |
68 |
9 |
XI IPS 5 |
20 |
26 |
18 |
28 |
68 |
10 |
XI IPS 6 |
23 |
22 |
20 |
25 |
68 |
11 |
XI IPS 7 |
17 |
25 |
22 |
20 |
68 |
Berdasarkan tabel hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Al-Quran Hadis Kelas X MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu kurang, karena pada pemahaman siswa dan tingkat daya pikir siswa yang berbeda-beda, sehingga mengharuskan guru kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran dan sikap seorang guru yang memiliki sikap kasih sayang, sehingga dengan adanya metode dan sikap kasih sayang guru yang seimbang akan menghasilkan peserta didik yang memiliki perilaku dan hasil belajar dengan baik, selain itu dengan adanya sikap guru yang penuh kasih sayang menjadikan siswa nyaman pada proses pembelajaran.
Atas dasar inilah maka penulis menganggap perlu untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa Yang Berbudi Pekerti dan Hasil Belajar Siswa Di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012.
Tinjauan Pustaka
a. Pengertian
Sikap.
Menurut Syaifuddin (2008: 21) “mengemukakan bahwa sikap dapat diartikan kesiapan merespon yang sifatnya positif, negatif atau netral terhadap objek atau situasi secara konsisten. “
Ada pula menurut Newcomb (2008: 114) “mengemukakan bahwa sikap merupakan suatu kesatuan kognisi yang mempunyai falensidan akhirnya berintegrasi kedalam pola yang lebih luas.”
Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap merupakan kecenderungan seorang individu terhadap suatu objek tertentu, situasi atau orang lain yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk sebuah respon kognitif, afektif, dan perilaku individu. Serta kesiapan seseorang bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai untuk menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu.
b. Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut pendapat Mar'at (1981: 76) yang menjelaskan tentang ciri-ciri sikap sebagai berikut :
1.
Sikap tidaklah merupakan sistem fisiologis ataupun
diturunkan.
2. Sikap selalu
dihubungkan dengan objek manusia,
wawasan, peristiwa atau ide.
3. Sikap diperoleh
dalam berinteraksi dengan orang lain, baik di rumah, sekolah,
tempat ibadah, atau tempat lainnya melalui
nasehat teladan atau percakapan.
4. Sikap merupakan
kesiapan bertindak dengan
cara-cara tertentu terhadap
objek.
5. Perasaan dan afeksi merupakan
bagian dari sikap akan tampak pada pilihan
yang bersangkutan apakah
positif atau ragu.
6. Tingkat intensitas sikap terhadap objek
tertentu kuat atau juga lemah.
7. Sikap
mungkin hanya cocok pada situasi yang sedang berlangsung, akan tetapi, belum tentu
sesuai pada lainnya.
8. Sikap dapat bersifat
relatif menetap dalam sejarah hidup manusia.
9. Sikap merupakan bagian dan konteks persepsi
ataupun kognisi individu.
10. Sikap merupakan
penilaian terhadap sesuatu yang mungkin mempunyai konsekuensi tertentu bagi yang bersangkutan.
11. Sikap merupakan
penafsiran dan tingkah
laku yang mungkin menjadi indikator
yang sempurna, atau bahkan yang tidak memadai.
c. Unsur-Unsur Pembentukan Sikap
Adapun pebentukan dan perubahan sikap dapat dilakukan melalui empat macam cara yaitu:
1.
Adopsi
2.
Diferensiasi
3.
Integrasi
4.
Trauma
d. Pembentukan Sikap
Pembentukan dan perubahan sikap seseorang dapat ditentukan dengan dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu (intern) berupa selektif untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar,dan faktor dari luar (ekstern) berupa keadaan atau kondisi yang berasal dari luar individu hasil dari interaksi individu dengan individu, maupun individu dengan kelompok.
Hubungan sikap individu terhadap lingkungan antara lain dapat berupa:
1.
Individu menolak lingkungan
2.
Individu menerima lingkungan
3.
Individual
bersikap netral
Menurut Bimo Walgito (2003: 121) Berkaitan dengan pembentukan atau pengubahan sikap, terdapat beberapa faktor yang mengubah sikap, antara lain:
1.
Faktor kekuatan
atau Force. Berubahnya norma kelompok
2.
Berubahnya
membership group
3.
Berubahnya
reference group
4.
Membentuk kelompok baru
e. Komponen Sikap
Mengenai komponen sikap, ada tiga macam komponen yaitu kognisi, afeksi dan konasi, ketiga ranah tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1.
Komponen kognisi
berhubungan dengan keyakinan (beliefs),
ide dan konsep.
2.
Komponen afeksi yang menyangkut emosional seseorang
3.
Komponen konasi yang merupakan kecenderungan bertingkah laku
f. Faktor-Foktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Dan Perubahan Sikap
Menurut Azwar(2006:19) bahwa faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap adalah:
1) Pengalaman peribadi
2) Kebudayaan
3) Orang lain yang dianggap penting
4) Media massa
5) Lembaga pendidikan dan agama
6) Emosional
g. Pengukuran Sikap
1. Skala Thurstone
(Method of Equel-Appearing Intervals
2. Skala Likert
(Method of Summateds Ratings)
3.
Unobstrusive
Measures
4.
Multidimensional Scaling
1. Tinjauan Umum Kasih Sayang
a. Pengertian
Kasih Sayang
Menurut Sumartono (2004: 37) “mengemukakan bahwa kasih sayang adalah sikap yang berasal dari dalam diri yang mampu meyembuhkan berbagai penyakit diri seperti rasa amarah, curiga, atau cemburu yang dilakukan secara berlebihan.”
Sementara menurut Soetjiningsih (1995: 121) “mengemukakan bahwa kasih sayang merupakan salah satu bentuk perwujudan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara sesama manusia, serta antar generasi yang merupakan dasar hubungan kekeluargaan yang harmonis.”
Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian kasih sayang di atas, dapat disimpulkan bahwa kasih sayang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat karena merupakan suatu keperluan bersama diantara sesama manusia. Dalam kehidupan yang diwarnai dengan kasih sayang, semua orang akan memiliki rasa tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong-menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan keterbukaan sehingga dapat tercipta suasana yang rukun dan damai.
b. Fungsi Kasih Sayang
Menurut Sumartono (2004: 23)
1.
Kasih sayang menyemburkan energi yang dasyat
2.
Kasih sayang memperlakuan manusia sesuai kodratnya
3.
Kasih sayang menjadikan pribadi yang kuat
4.
Kasih sayang menjadikan hidup yang serasi
2. Tinjauan Umum Pendidikan Budi Pekerti
a.
Pendidikan Budi Pekerti
Pendidikan budi pekerti merupakan program pembelajaran di sekolah yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah afektif (perasaan dan sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berpikir rasional) dan ranah skill/psikomotorik (keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan keja sama).
b. Fungsi Pendidikan Budi Pekerti
Menurut Cahyoto (2001: 13) mengemukakan bahwa fungsi pendidikan budi pekerti antara lain sebagai berikut,
1. Siswa memahami susunan pendidikan budi pekerti dalam lingkungan etika bagi pengembang dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.
2. Siswa memiliki budi pekerti luhur bagi pola perilaku sehari-hari yang didasari hak dan kewajiban sebagai warga negara.
3. Siswa dapat mencari
dan memperoleh informasi tentang budi pekerti,
mengolahnya dan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah nyata dimasyarakat.
4. Siswa dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain untuk mengembangkan nilai moral.
3. Tinjauan umum pengertian perilaku
a.
Pengertian perilaku
Menurut Surahman (1977: 755) “mengemukakan bahwa perilaku didefinisikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.” Ini berarti rangsangan dari stimulus dapat mengubah perilaku individu, baik itu merupakan respon positif yang berarti menjalankan apa yang dilakukan stimulus atau respon negatif yang berarti sudah memahami namun tidak menjalankannya.
Sementara menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 41) “mengemukakan bahwa perilaku atau kegiatan individu menyangkut hal-hal yang dia sadari dan juga yang dia tidak sadari.”
Berdasarkan pendapat tersebut, maka perilaku merupakan suatu tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang saling mempengaruhi secara sadar ataupun tidak disadari yang dapat dibentuk sebagai hasil dari belajar. Perilaku individu sering kali dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kegiatan kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Pengertian Siswa
Siswa menurut Pasal 1 ayat (4) UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 didefinisikan” sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.
Menurut Oemar Hamalik (2001: 99) “mengemukakan bahwa siswa adalah salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran.”
Dapat disimpulkan bahwa siswa merupakan unsur penentu dalam proses belajar dan mengajar. Tanpa adanya siswa tidak akan terjadi proses pengajaran. Hal ini disebabkan siswalah yang membutuhkan pengajaran bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada siswa. Tanpa adanya siswa, guru tidak mungkin mengajar sehingga siswa adalah komponen yang terpenting dalam hubungan proses pembelajaran.
c. Jenis Perilaku
1.
Perilaku refleksif
2.
Perilakunon-
refleksif
d. Pembentukan Perilaku
1.
Pembentukan
perilaku dengan kebiasaan
(kondisioning)
2.
Pembentukan
perilaku dengan perilaku
(insight)
3.
Pembentukan
perilaku denganmenggunakan model
e. Teori Perilaku
1.
Teori Insting
2.
Teori Dorongan
3.
Teori Insentif
4.
Teori Atribusi
5.
Teori Kognitif
f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Siswa
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 44) mengemukakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu, baik yang bersumber dari dalam dirinya (faktor intern) ataupun yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern).
4. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Djamarah (2000: 45) “ mengemukakan bahwa hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mancapainya.”
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1990: 133) “mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diaamati,dan dapat diukur.”
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dari suatu proses pembelajaran yang dilakukan oleh individu yang meliputi berbagai aspek, yaitu pengertian, pemahaman dan tingkah laku.
5. Pengertian Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
a. Ranah kognitif
b. Ranah afektif
c. Ranah psikimotorik
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 479 siswa sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 48 siswa. Variabel Penelitian terdiri dari tiga variabel, yaitu Variabel Bebas yaitu sikap kasih sayang (X) dan Variabel Terikat yaitu perilaku siswa (Y1) dan hasil belajar (Y2).Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, skala sikap, dan tes. Alat ukur angket menggunakan tiga alternatif kemungkinan pilihan. Teknik penunjang data dilakukan teridiri dari dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Uji realibilitas menggunakan rumus product moment dan mencari realibilitasnya dengan menggunakan Sperman Brown. Teknik analisis data menggunakan rumus interval, presentase, dan model regresi linies sederhana. Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji signifikan. Selanjutnya data akan diuji menggunakan rumus regresi berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. KASIH SAYANG GURU ALQURAN
HADIS
1. Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Pada Indikator Kenyamanan
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 5 item pertanyaan tentang sikap kasih sayang guru Alquran Hadis MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012, maka diketahui:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Indikator Kenyamanan
No. |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Presentase |
Kategori |
1. |
10-11 |
3 |
6,25% |
Kurang Baik |
2. |
12-13 |
27 |
56,25% |
Cukup Baik |
3. |
14-15 |
18 |
37,5% |
Baik |
Jumlah |
48 |
100% |
|
Berdasarkan hasil analisis tabel 1, maka dapat diketahui bahwa sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa pada indikator kenyamanan cukup baik yaitu 56,25% . Artinya kenyamanan merupakan bagian dari sikap kash sayang guru Alquran Hadis cukup berpengaruh terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa.
2. Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Pada Indikator Rasa Cinta Kasih
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 4 item pertanyaan tentang kash sayang guru Alquran Hadis pada indikator rasa cinta kasih di MA AL-HUSNA Cisalak SubangTahun Pelajaran 2011/2012, maka diketahui:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Indikator Rasa Cinta Kasih
No. |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Presentase |
Kategori |
1. |
7-8 |
2 |
4,17% |
Kurang Baik |
2. |
9-10 |
13 |
27,08% |
Cukup Baik |
3. |
11-12 |
33 |
68,75% |
Baik |
Jumlah |
48 |
100% |
|
Berdasarkan hasil analisis tabel 20, maka dapat diketahui bahwa sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa pada indikator rasa cinta kasih adalah baik yaitu 68,75% . Artinya rasa cinta kasih merupakan bagian penting dari sikap kasih sayang guru Alquran Hadis dalam mempengaruhi perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa, contohnya seperti guru memberikan perhatian dalam mendidik siswa dengan menanamkan nilai-nila dan pesan moral kepada siswa.
3. Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Pada Indikator Moral Etika
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 5 item pertanyaan tentang pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis, maka diketahui:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Indikator Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis pada Sikap Moral Etika
No. |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Presentase |
Kategori |
1. |
7-9 |
1 |
2,08% |
Rendah |
2. |
10-12 |
8 |
16,67 % |
Sedang |
3. |
13-15 |
39 |
81,25% |
Tinggi |
Jumlah |
48 |
100% |
|
Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 pada indikator moral etika sangat berpengaruh dengan presentase 81,25 dan masuk pada kategori tinggi yaitu guru dalam proses pembelajaran di kelas memberikan contoh yang baik dalam sikap bermoral etika seperti berpenampilan sopan serta bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari.
II. SKALA SIKAP
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 9 item pertanyaan tentang pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti dan hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan skala sikap, maka diketahui:
Tabel 4. Distribusi Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa Yang Berbudi Pekerti Dan Hasil Belajar Siswa Di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012
No |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Persentase |
Kategori |
1 |
21 – 25 |
1 |
2,08 % |
Sangat Tidak
Setuju |
2 |
26 – 30 |
6 |
12,5 % |
Tidak Setuju |
3 |
31 – 35 |
19 |
39,58 % |
Ragu – Ragu |
4 |
36 – 40 |
21 |
43,76 % |
Setuju |
5 |
41 – 45 |
1 |
2,08 % |
Sangat Setuju |
Jumlah |
35 |
100% |
|
Sumber: Analisis data primer
III. HASIL BELAJAR SISWA
1.
Ranah Kognitif
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 3 item pertanyaan tentang indikator ranah kognitif pada hasil belajar siswa, maka diketahui:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Indikator Ranah Kognitif
No. |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Presentase |
Kategori |
1. |
4-5 |
2 |
4,17% |
Rendah |
2. |
6-7 |
6 |
12,5 % |
Sedang |
3. |
8-9 |
40 |
83,33% |
Tinggi |
Jumlah |
48 |
100% |
|
Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah kognitif di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 sangat berpengaruh dengan presentase 83,33% dan masuk pada kategori tinggi. Artinya bahwa sikap kasih sayang guru sangat berperan penting dalam meningkatkan rasa keingintahuan siswa dalam memahami pelajaran Alquran Hadis. Siswa menjadi lebih terdorong dalam menyelesaikan tugas dan soal Alquran Hadis karena faktor sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap siswa.
2. Ranah Afektif
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 4 item pertanyaan tentang indikator ranah afektif pada hasil belajar siswa, maka diketahui:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Indikator Ranah Afektif
|
Kelas Interval |
Frekuensi |
Presentase |
Kategori |
|
7-8 |
1 |
2,08% |
Rendah |
|
9-10 |
7 |
14,58 % |
Sedang |
|
11-12 |
40 |
83,34% |
Tinggi |
Jumlah |
48 |
100% |
|
Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah afektif di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 sangat berpengaruh dengan presentase 83,34% dan masuk pada kategori tinggi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sikap kasih sayang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah afektif seperti siswa lebih memiliki motivasi yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran Alquran Hadis yang diterima di sekolah.
3. Ranah Psikomotorik
Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 48 responden yang berisikan 5 item pertanyaan tentang indikator ranah psikomotor pada hasil belajar siswa, maka diketahui:
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Indikator Ranah Psikomotor
|
Kelas Interval |
Frekuensi |
Presentase |
Kategori |
|
12-13 |
1 |
2,08% |
Tidak Dilakukan |
|
14-15 |
47 |
97,92 % |
Dilakukan |
Jumlah |
48 |
100% |
|
Berdasarkan tabel distribusi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa pada indikator psikomotor di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012 sangat berpengaruh dengan presentase 97,92% dan masuk pada kategori dilakukan. Hal ini menjelaskan bahwa sikap kasih sayang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada indikator ranah psikomotor seperti perilaku siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas siswa selalu memperhatikan pembelajaran yang berlangsung dan berusaha memahami pelajaran dengan baik.
IV. Pengujian Hipotesis
1.Pengujian Hipotesis Sendiri-Sendiri
a. Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis Terhadap Perilaku Siswa (X Terhadap Y1)
Hipotesis untuk kasus ini:
Ho: Tidak ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012
Ha: Ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung untuk Sikap kasih sayang guru Alquran Hadis sebesar 2,30 > ttabel sebesar 2,25 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain sikap kasih sayang guru Alquran Hadis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku siswa yang berbudi pekerti .
b. Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Alquran Hadis terhadap Hasil Belajar Siswa ( X terhadap Y2)
Hipotesis untuk kasus ini:
Ho: Tidak ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap hasil belajar siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012
Ha: Ada pengaruh sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa di MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun 2011/2012
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung untuk lingkungan keluarga sebesar 13,36
> ttabel sebesar 2,25 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain sikap kasih sayang guru Alquran Hadis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
2.Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Y1= =
Y2= =
X= ==37,39
3. Regresi linear multiplenya:
= a+b1Y1+b2Y2
==0,52
= = 0,51
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku siswa berbudi pekerti dan hasil belajar MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data dengan menggunakan statistik F dengan model regresi linier berganda dengan hasil perhitungan menunjukan Fhitung = 8,15 lebih besar dari Ftabel = 3,11, ini berati Fhitung > Ftabel, berdasarkan hasil uji F nampak secara bersama- sama sikap kasih sayang guru Alquran Hadis berpengaruh terhadap kedua variabel yaitu perilaku berbudi pekerti dan hasil belajar siswa MA AL-HUSNA Cisalak Subang Tahun Pelajaran 2011/2012. Artinya, kasih sayang guru dapat meningkatkan kualitas karakter dan prestasi belajar siswa di sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut:
1. Saran untuk Siswa
a.
Siswa dapat memahami etika dan perilaku
dalam lingkungannya bagi pengembang dirinya
dalam bidang ilmu
pengetahuan.
b.
Siswa dapat memiliki pola perilaku sehari-hari yang didasari hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
c.
Siswa dapat terus meningkatkan prestasi dan hasil belajar guna
mengembangkan pengetahuan, kepribadian sesuai kemampuan dan bakat
masing-masing individu.
d. Siswa perlu meningkatkan komunikasi dan bekerja sama dengan orangtua, guru dan sekolah
serta lingkungana sekitarnya.
2. Saran Untuk Guru
Guru sebagai teladan bagi siswa agar dapat memahami dan membiasakan diri memiliki sikap kasih sayang terhadap siswa dengan cara :
Kepedulian kepada diri siswa agar menyebabkan siswa mampu mengenal dan mencintai diri sendiri. Siswa akan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Kepedulian merupakan bagian dari kasih sayang hingga menyebabkan siswa memiliki ketahanan diri (baik fisik maupun mental) yang kokoh.
3. Saran untuk Pihak Sekolah
Peranan pihak sekolah dalam pembentukan sikap kasih sayang guru Alquran Hadis terhadap perilaku dan hasil belajar siswa sangat diharapkan dengan cara:
a.
Sekolah hendaknya
lebih meningkatkan potensi
dari provesionalitas, khususnya
dalam sistem pengawasan, membimbing yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas
guru dan siswa.
b.
Menanamkan
nilai-nilai budi pekerti
bagi seluruh warga sekolah.
Identitas Jurnal Penelitian Pendidikan:
Nama : ROJAMIN,S.Pd.I
Jabatan : Guru Mapel Alquran Hadis
Bulan/Tahun : Juli 2020
REFERENSI
Ali, Mohammad.
1984. Penelitian Prosedur Pendidikan dan
Strategi. Bandung: Angkasa.
Ahmadi, Abu. Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu Pendidikan.
Rineka Cipta. Jakarta.
Depdiknas. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara.
Bandung.
Djamarah, Syaiful
Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik
Dalam Interaksi Edukatif. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara. Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Mallo, Manase. 1985. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali.
Mar’at. 1981. Sikap Manusia
Perubahan serta Pengukurannya. Jamers Bandung.
Poerwadarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Sarwono, Sarlito Wirawan.
2008. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soetjiningsih, dr. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Sudjana. 1992. Metode Statistik. Tarsito Bandung.
Suharsimi, Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian. Bina aksara.
Sumartono. 2004. Komunikasi Kasih Sayang. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta. Sutrisno, Hadi. 1989. Metode Reseach, Andi Absed. Yogyakarta.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.